Popular Posts

Tuesday, October 4, 2011

Tragis meninggalnya penumpang cassa

KECELAKAAN pesawat CASA 212 di Gunung Bahorok, Sumatera Utara merupakan peristiwa dramatis yang berakhir tragis. Para korban dan keluarganya sempat berharap ada keluarga mereka yang bisa selamat. Namun ketidakmampuan kita untuk menghadapi beratnya alam membuat 18 penumpang akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal. Seluruh penumpang meninggal dalam keadaan duduk terikat di kursinya masing-masing. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena pesawat menggelantung di pucuk pepohonan yang ada di Gunung Bahorok. Kecelakaan yang terjadi hari Kamis menjadi dramatis karena pilot dan beberapa penumpang dilaporkan sempat berkomunikasi dengan kantor pusat dan juga kerabatnya. Mereka sempat menyampaikan lokasi kecelakaan dan meminta segera datang bantuan untuk menyelamatkan mereka. Namun bala bantuan yang diharapkan tidak juga sanggup menjangkau lokasi kecelakaan. Meski sudah menurunkan begitu banyak tim pencari dan penyelamat (SAR) serta mengerahkan pesawat helikopter, tim bantuan tidak pernah bisa sampai ke titik kecelakaan, meski lokasi pesawat yang nahas itu sudah diketahui. Tiga hari memang waktu yang terlalu lama bagi mereka yang mengalami kecelakaan. Bukan hanya udara dingin yang membuat mereka tidak berdaya, tetapi tanpa ada minuman dan makanan kondisi badan mereka pasti akan sangat lemah. Kita belum bicara soal luka-luka yang pasti dialami penumpang karena pesawat jatuh dari ketinggian. Perdarahan yang mereka alami pasti sangat menyakitkan dan akhirnya memang membuat mereka tidak tahan. Kalau keluarga korban merasa kecewa dengan cara penanganan kecelakaan, tentunya bisa kita pahami. Mereka harus kehilangan keluarga yang sangat mereka kasihi. Harapan bagi adanya mukjizat pun sempat kerkuak. Namun semuanya akhirnya berakhir dengan kesedihan. Kita pun yakin bahwa tim SAR pasti juga terpukul dengan kejadian ini. Mereka akan menjadi pahlawan apabila bisa menyelamatkan beberapa di antara korban. Apalagi sejak hari Kamis, kesempatan itu sangat terbuka karena lokasi kecelakaan sudah diketahui. Namun ternyata mereka tetap tidak bisa berbuat apa-apa. Meski sudah berusaha selama tiga hari, namun mereka tidak bisa menjangkau lokasi kecelakaan dan akibatnya gagal menyelamatkan korban yang sebenarnya masih hidup ketika kecelakaan terjadi. Kita tahu bahwa medan yang dihadapi sangatlah berat. Bukan hanya jalan yang terjal dan hutan yang lebat yang harus dilewati, tetapi cuaca buruk semakin mempersulit kerja dari tim SAR. Namun dalam era kemajuan seperti sekarang, seharusnya tidak ada yang tidak mungkin dilakukan. Banyak kecelakaan yang terjadi di medan-medan yang sulit di dunia ini. Seperti badai salju yang sering menimpa warga di Pegunungan Alpen di Eropa. Namun tim SAR selalu mampu untuk mengatasi tantangan. Inilah pelajaran berharga yang harus dipetik oleh tim SAR kita. Masih banyak kelemahan yang harus mereka perbaiki. Termasuk kegigihan untuk menyelamatkan nyawa warga masyarakat yang mengalami musibah. Mereka harus belajar dari pasukan pemadam kebakaran New York saat menyelamatkan orang-orang yang berada di menara kembar World Trade Center ketika terjadi serangan teror bom tahun 2001. Mereka tidak memedulikan keselamatan dirinya, demi menyelamatkan jiwa orang-orang yang masih hidup. Tim SAR memang bukan pekerjaan biasa. Mereka sebenarnya merupakan pahlawan-pahlawan masa kini. Mereka bekerja karena panggilan jiwanya. Bagi anggota tim SAR keselamatan orang yang sedang mengalami musibah jauh lebih penting daripada keselamatan dirinya. Oleh karena itu anggota tim SAR terus menerus diberikan pelatihan. Kerja mereka hanya berlatih ketika tidak ada kecelakaan yang harus diselematkan atau bekerja tidak henti ketika harus menyelamatkan mereka yang mengalami kecelakaan. Negara memberikan hormat yang tinggi kepada tim SAR. Mereka adalah orang-orang pilihan dan memiliki kepedulian yang sangat tinggi kepada sesama. Presiden AS George W. Bush misalnya, secara khusus datang menemui para petugas pemadam kebakaran New York yang masih, bekerja di tengah reruntuhan hanya untuk menyampaikan apresiasi dan mengatakan bahwa mereka adalah pahlawan negara yang sesungguhnya. Dengan penghargaan seperti itu para petugas SAR sangatlah tersanjung. Mereka bukan hanya lalu akan bekerja lebih giat, tetapi bangga dengan profesi yang mereka jalani. Menteri Perhubungan Freddy Numberi tidak perlu berdalih bahwa timnya sudah bekerja keras dan hanya karena kondisi alam yang berat membuat timnya gagal menyelamatkan jiwa para penumpang. Pemerintah secara sportif seharusnya mengakui kelemahan, karena sebenarnya cukup banyak waktu untuk bisa menyelamatkan para korban, tetapi kita gagal memanfaatkan waktu yang berharga tersebut. Di tengah kedukaan para keluarga, lebih baik pemerintah menyampaikan rasa belasungkawa. Pemerintah akan lebih terhormat apabila juga menyampaikan permohonan maaf dan berjanji untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Pemerintah seharusnya bisa memahami psikologis dari keluarga korban, kalau mereka begitu emosional. Mereka harus kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Pemerintah seharusnya lebih punya hati kepada keluarga korban.

No comments:

Post a Comment